8 ide bunuh diri paling gila saat perang dunia II
8 ide bunuh diri paling gila saat perang dunia II
Perang adalah kondisi dimana kedua belah pihak saling bermusuhan dan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikannya. Mendengar kata perang bukanlah suatu hal yang menyenangkan, karena akan ada banyak nyawa yang melayang akibat kekerasan tersebut. Jika peperangan terjadi apa pun akan dilakukan untuk memenangkan nya, seperti melakukan bom bunuh diri dan hal lain sebagainya. Berikut ini adalah 8 ide gila yang dilakukan saat berperang.
1. Kaiten
Kaiten adalah senjata versi bawah laut dari kapal kamikaze Jepang. Cara kerja senjata ini hampir sama seperti pesawat biasa yaitu harus mempunyai pilot, untuk membimbing ke targetnya.
Misi dari senjata ini iyalah menabrakkan diri kekapal musuh.
USS Underhill adalah korban yang terkenal, Kaiten yang ditungganginya itu tenggelam pada tanggal 24 Juli 1945 saat menabrak musuh. Jepang menghentikan serangan kaiten seminggu sebelumnya menyerah.
2. Fieseler Fi 103R
Selama Perang Dunia II, Pada tahun 1944, Jerman sudah mulai kualahan menghadapi perang dengan Inggris sehingga muncul ide-ide gila. Mereka mengirim Fi 103R yang diisi oleh seorang pilot untuk melakukan penyerangan.
Pilot awalnya tidak diharapkan mati dalam serangan itu. Dia hanya akan mengarahkan Fi 103R pada target dan menyelamatkan diri sebelum menghantam. Namun, ini tidak mungkin, karena jika ia menyelamatkan diri itu akan mengganggu cara kerja pesawat, sehingga banyak pilot dari pihak Jerman yang meninggal akibat serangan itu.
Fi 103R ditujukan pada kapal Sekutu di Selat Inggris. Jerman memproduksi hampir 200 Fieseler Fi 103Rs selama perang Dunia II. Nazi tidak mengerahkan semua, karena komando tinggi Jerman tidak benar-benar tertarik pada senjata itu.
3. Proxy Bombings
Tentara Republik Irlandia (IRA) menggunakan taktik yang lebih mengerikan selama perang dengan pemerintah Inggris. IRA menargetkan orang-orang yang memiliki hubungan dengan pemerintah Inggris. Dengan cara menyandra keluarga mereka, IRA memerintahkan para korban untuk mengendarai kendaraan yang berisi bom lalu mengarahkan nya ke Inggris.
Salah satu korban dari IRA adalah Patsy Gillespie. Pada bulan Juni 1990, ia dipaksa untuk mengendarai kendaraan istrinya yang telah diletakkan bom didalamnya lalu pergi ke barak polisi tempat ia bekerja sebagai juru masak. Karena merasa takut Dia pun melakukannya, dan IRA meninggalkan keluarga Patsy yang disandera sendirian tetapi hanya untuk sementara. Empat bulan kemudian, mereka kembali dan memerintahkan Patsy untuk mengemudikan kendaraan bermuatan bom lain ke pos pemeriksaan militer. Patsy tewas dalam ledakan bersama lima tentara.
4. Maiale
Maiale adalah torpedo berawak yang diproduksi di Italia selama Perang Dunia II. Perang Dunia II pecah pada tahun 1939. Pada tahun yang sama, Italia mengerahkan maiale pertama di Mediterania. Panjang Maiale iyalah 5 meter lalu dipersenjatai dengan hulu ledak 300 kilogram (662 lb). Dua kru naik torpedo ke pelabuhan Inggris dan Perancis. Setelah berada di bawah kapal musuh, para kru melepaskan bagian depan torpedo, yang berisi hulu ledak dan memasangnya di bawah kapal musuh, lalu melarikan diri sebelum meledak.
Penempatan pertama maiale berakhir dengan kegagalan. Satu dihancurkan oleh pesawat terbang, dan yang lainnya mundur setelah tertembak. Maiale kemudian menemukan kesuksesan pada Desember 1941, ketika kapal itu menenggelamkan dua kapal perang Inggris dan sebuah kapal tanker di Alexandria, Mesir. Namun, kedua kru itu ditangkap sebelum mereka bisa melarikan diri.
5. Yokosuka MXY-7 Ohka
Yokosuka MXY-7 Ohka adalah salah satu pesawat kamikaze Jepang yang sangat terkenal dan bertenaga roket yang tidak biasa. Cara kerjanya sederhana. Setelah invasi musuh terdeteksi, pesawat pembom yang berukuran sangat besar yaitu Mitsubishi G4M2e akan terbang dan melepaskan kawanan Yokosuka MXY-7 Ohka ke arah pasukan musuh yang maju. Para Ohka menukik ke arah musuh. Begitu mereka cukup dekat, pilot menembakkan mesin roket, yang menyebabkan pesawat mematikan melaju cepat ke target mereka.
Penempatan tempur pertama Ohka berakhir dengan bencana ketika ke 16 pesawat Mitshubishi G4M2e yang mengangkut mereka diserang dan dihancurkan. Beberapa pesawat Mitshubishi berhasil melepaskan beberapa Ohka, tetapi mereka sangat jauh dari target. Sementara Jepang kemudian menemukan keberhasilan dengan Ohka dan bahkan menggunakannya untuk perang melawan kapal-kapal AS.
6. Sonderkommando Elbe
Sonderkommando Elbe adalah kelompok khusus pilot angkatan udara Jerman Nazi yang dilatih untuk menabrak pesawat musuh. Pada Akhir Perang Dunia II Jerman berada di pihak yang kalah, dan Jerman telah mendapatkan ide-ide gila. Salah satunya adalah Fieseler Fi 103R. Yang lainnya adalah mengeluarkan semua senjata dari pesawat dan memerintahkan pilot untuk menabrak pesawat musuh.
Gagasan itu akhirnya memperburuk situasi Jerman. Meskipun Jerman memiliki pesawat terbang yang lebih baik daripada musuh. Jerman tidak memiliki cukup pilot atau bahan bakar. Mengubah pesawat menjadi rudal berawak hanya mengurangi jumlah pesawat dan pilot yang mereka miliki. Sementara pilot diharapkan untuk menyelamatkan diri dari pesawat mereka sebelum mereka jatuh, itu bukanlah hal yang mudah.
Gagasan Jerman untuk menabrakkan pesawat ke musuh tidak terlalu berhasil dalam pertempuran. Sehingga Jerman kehilangan lebih banyak pesawat daripada musuh nya. Selain itu, musuhnya juga bisa dengan cepat dan mudah untuk mengganti pesawat terbang mereka, akan tetapi tidak untuk Jerman mereka tidak bisa dengan mudah mengganti pesawat mereka, yang semakin memperburuk situasi.
7. Bomi
Bomi langsung dari Amerika Serikat. Namanya berarti "Bomber-Rudal." Itu dikembangkan selama Perang Dingin, pada saat AS dan Rusia hanya peduli dengan pengembangan teknologi baru.
AS berpikir seorang pilot yang menuntun sebuah rudal balistik keantarbenua yaitu ibu kota Rusia adalah ide bagus. Rudal itu dibagi menjadi dua kompartemen dengan tiga awak. dua orang awak menjaga kompartemen belakang dan bertanggung jawab untuk meluncurkan rudal dari pangkalan.
Setelah meluncurkan rudal Kompartemen belakang akan terlepas di udara dan kembali ke pangkalan, sementara awak ketiga di kompartemen depan terbang ke luar angkasa sebelum meluncur ke Moskow, ibu kota Rusia. Pilot akan mengarahkan rudal ke sasaran. Gagasan bailing out ini terdengar menggelikan, karena pilot kemungkinan besar akan tetap berada di kisaran hulu ledak nuklir seberat 18,14 kilogram.
Angkatan Udara AS kemudian membuang gagasan itu karena rudal itu tidak dapat mencapai Moskow. Selain itu, pemerintah AS hanya tertarik mengirimkan senjata nuklir ke Rusia.
8. Fukuryu
Fukuryu (Lurking Dragons) adalah versi Jepang dari bom bunuh diri, selama Perang Dunia II. Para prajurit yang masuk wajib militer ke unit itu dipersenjatai dengan tongkat bambu dan bom seberat 15 kilogram. Para penyelam akan menyelinap ke pelabuhan musuh dan menempelkan tongkat bambu ke kapal. Ledakan yang dihasilkan akan membunuh penyelam dan menenggelamkan kapal.
Menariknya, para penyelam lebih cepat mati sebelum mereka bisa menempelkan bom ke kapal. Ini karena cara mereka yang tidak ortodoks dalam menjaga persediaan oksigen. Mereka menghubungkan helm mereka ke tangki yang mengandung alkali kaustik. Udara yang mereka hirup masuk ke dalam tangki, di mana ia bercampur dengan alkali untuk membentuk oksigen, yang mereka hirup lagi. Idenya adalah menghirup udara bersih melalui hidung dan menghembuskan napas ke dalam tabung yang mengarah ke tangki alkali.
Dapat mengacaukan pola pernapasan ini dapat dengan cepat menyebabkan ketidaksadaran. Sekitar 50 penyelam meninggal selama pelatihan setelah menghirup alkali. Terkadang, air memasuki tangki, mengubah larutan alkali menjadi gas yang mematikan. Mereka adalah Korban yang tidak pernah meledakkan bom. Banyak dari mereka yang menderita masalah pernapasan dan kerusakan otak.
Perang adalah kondisi dimana kedua belah pihak saling bermusuhan dan menggunakan kekerasan untuk menyelesaikannya. Mendengar kata perang bukanlah suatu hal yang menyenangkan, karena akan ada banyak nyawa yang melayang akibat kekerasan tersebut. Jika peperangan terjadi apa pun akan dilakukan untuk memenangkan nya, seperti melakukan bom bunuh diri dan hal lain sebagainya. Berikut ini adalah 8 ide gila yang dilakukan saat berperang.
1. Kaiten
Kaiten adalah senjata versi bawah laut dari kapal kamikaze Jepang. Cara kerja senjata ini hampir sama seperti pesawat biasa yaitu harus mempunyai pilot, untuk membimbing ke targetnya.
Misi dari senjata ini iyalah menabrakkan diri kekapal musuh.
USS Underhill adalah korban yang terkenal, Kaiten yang ditungganginya itu tenggelam pada tanggal 24 Juli 1945 saat menabrak musuh. Jepang menghentikan serangan kaiten seminggu sebelumnya menyerah.
2. Fieseler Fi 103R
Selama Perang Dunia II, Pada tahun 1944, Jerman sudah mulai kualahan menghadapi perang dengan Inggris sehingga muncul ide-ide gila. Mereka mengirim Fi 103R yang diisi oleh seorang pilot untuk melakukan penyerangan.
Pilot awalnya tidak diharapkan mati dalam serangan itu. Dia hanya akan mengarahkan Fi 103R pada target dan menyelamatkan diri sebelum menghantam. Namun, ini tidak mungkin, karena jika ia menyelamatkan diri itu akan mengganggu cara kerja pesawat, sehingga banyak pilot dari pihak Jerman yang meninggal akibat serangan itu.
Fi 103R ditujukan pada kapal Sekutu di Selat Inggris. Jerman memproduksi hampir 200 Fieseler Fi 103Rs selama perang Dunia II. Nazi tidak mengerahkan semua, karena komando tinggi Jerman tidak benar-benar tertarik pada senjata itu.
3. Proxy Bombings
Tentara Republik Irlandia (IRA) menggunakan taktik yang lebih mengerikan selama perang dengan pemerintah Inggris. IRA menargetkan orang-orang yang memiliki hubungan dengan pemerintah Inggris. Dengan cara menyandra keluarga mereka, IRA memerintahkan para korban untuk mengendarai kendaraan yang berisi bom lalu mengarahkan nya ke Inggris.
Salah satu korban dari IRA adalah Patsy Gillespie. Pada bulan Juni 1990, ia dipaksa untuk mengendarai kendaraan istrinya yang telah diletakkan bom didalamnya lalu pergi ke barak polisi tempat ia bekerja sebagai juru masak. Karena merasa takut Dia pun melakukannya, dan IRA meninggalkan keluarga Patsy yang disandera sendirian tetapi hanya untuk sementara. Empat bulan kemudian, mereka kembali dan memerintahkan Patsy untuk mengemudikan kendaraan bermuatan bom lain ke pos pemeriksaan militer. Patsy tewas dalam ledakan bersama lima tentara.
4. Maiale
Maiale adalah torpedo berawak yang diproduksi di Italia selama Perang Dunia II. Perang Dunia II pecah pada tahun 1939. Pada tahun yang sama, Italia mengerahkan maiale pertama di Mediterania. Panjang Maiale iyalah 5 meter lalu dipersenjatai dengan hulu ledak 300 kilogram (662 lb). Dua kru naik torpedo ke pelabuhan Inggris dan Perancis. Setelah berada di bawah kapal musuh, para kru melepaskan bagian depan torpedo, yang berisi hulu ledak dan memasangnya di bawah kapal musuh, lalu melarikan diri sebelum meledak.
Penempatan pertama maiale berakhir dengan kegagalan. Satu dihancurkan oleh pesawat terbang, dan yang lainnya mundur setelah tertembak. Maiale kemudian menemukan kesuksesan pada Desember 1941, ketika kapal itu menenggelamkan dua kapal perang Inggris dan sebuah kapal tanker di Alexandria, Mesir. Namun, kedua kru itu ditangkap sebelum mereka bisa melarikan diri.
5. Yokosuka MXY-7 Ohka
Yokosuka MXY-7 Ohka adalah salah satu pesawat kamikaze Jepang yang sangat terkenal dan bertenaga roket yang tidak biasa. Cara kerjanya sederhana. Setelah invasi musuh terdeteksi, pesawat pembom yang berukuran sangat besar yaitu Mitsubishi G4M2e akan terbang dan melepaskan kawanan Yokosuka MXY-7 Ohka ke arah pasukan musuh yang maju. Para Ohka menukik ke arah musuh. Begitu mereka cukup dekat, pilot menembakkan mesin roket, yang menyebabkan pesawat mematikan melaju cepat ke target mereka.
Penempatan tempur pertama Ohka berakhir dengan bencana ketika ke 16 pesawat Mitshubishi G4M2e yang mengangkut mereka diserang dan dihancurkan. Beberapa pesawat Mitshubishi berhasil melepaskan beberapa Ohka, tetapi mereka sangat jauh dari target. Sementara Jepang kemudian menemukan keberhasilan dengan Ohka dan bahkan menggunakannya untuk perang melawan kapal-kapal AS.
6. Sonderkommando Elbe
Sonderkommando Elbe adalah kelompok khusus pilot angkatan udara Jerman Nazi yang dilatih untuk menabrak pesawat musuh. Pada Akhir Perang Dunia II Jerman berada di pihak yang kalah, dan Jerman telah mendapatkan ide-ide gila. Salah satunya adalah Fieseler Fi 103R. Yang lainnya adalah mengeluarkan semua senjata dari pesawat dan memerintahkan pilot untuk menabrak pesawat musuh.
Gagasan itu akhirnya memperburuk situasi Jerman. Meskipun Jerman memiliki pesawat terbang yang lebih baik daripada musuh. Jerman tidak memiliki cukup pilot atau bahan bakar. Mengubah pesawat menjadi rudal berawak hanya mengurangi jumlah pesawat dan pilot yang mereka miliki. Sementara pilot diharapkan untuk menyelamatkan diri dari pesawat mereka sebelum mereka jatuh, itu bukanlah hal yang mudah.
Gagasan Jerman untuk menabrakkan pesawat ke musuh tidak terlalu berhasil dalam pertempuran. Sehingga Jerman kehilangan lebih banyak pesawat daripada musuh nya. Selain itu, musuhnya juga bisa dengan cepat dan mudah untuk mengganti pesawat terbang mereka, akan tetapi tidak untuk Jerman mereka tidak bisa dengan mudah mengganti pesawat mereka, yang semakin memperburuk situasi.
7. Bomi
Bomi langsung dari Amerika Serikat. Namanya berarti "Bomber-Rudal." Itu dikembangkan selama Perang Dingin, pada saat AS dan Rusia hanya peduli dengan pengembangan teknologi baru.
AS berpikir seorang pilot yang menuntun sebuah rudal balistik keantarbenua yaitu ibu kota Rusia adalah ide bagus. Rudal itu dibagi menjadi dua kompartemen dengan tiga awak. dua orang awak menjaga kompartemen belakang dan bertanggung jawab untuk meluncurkan rudal dari pangkalan.
Setelah meluncurkan rudal Kompartemen belakang akan terlepas di udara dan kembali ke pangkalan, sementara awak ketiga di kompartemen depan terbang ke luar angkasa sebelum meluncur ke Moskow, ibu kota Rusia. Pilot akan mengarahkan rudal ke sasaran. Gagasan bailing out ini terdengar menggelikan, karena pilot kemungkinan besar akan tetap berada di kisaran hulu ledak nuklir seberat 18,14 kilogram.
Angkatan Udara AS kemudian membuang gagasan itu karena rudal itu tidak dapat mencapai Moskow. Selain itu, pemerintah AS hanya tertarik mengirimkan senjata nuklir ke Rusia.
8. Fukuryu
Fukuryu (Lurking Dragons) adalah versi Jepang dari bom bunuh diri, selama Perang Dunia II. Para prajurit yang masuk wajib militer ke unit itu dipersenjatai dengan tongkat bambu dan bom seberat 15 kilogram. Para penyelam akan menyelinap ke pelabuhan musuh dan menempelkan tongkat bambu ke kapal. Ledakan yang dihasilkan akan membunuh penyelam dan menenggelamkan kapal.
Menariknya, para penyelam lebih cepat mati sebelum mereka bisa menempelkan bom ke kapal. Ini karena cara mereka yang tidak ortodoks dalam menjaga persediaan oksigen. Mereka menghubungkan helm mereka ke tangki yang mengandung alkali kaustik. Udara yang mereka hirup masuk ke dalam tangki, di mana ia bercampur dengan alkali untuk membentuk oksigen, yang mereka hirup lagi. Idenya adalah menghirup udara bersih melalui hidung dan menghembuskan napas ke dalam tabung yang mengarah ke tangki alkali.
Dapat mengacaukan pola pernapasan ini dapat dengan cepat menyebabkan ketidaksadaran. Sekitar 50 penyelam meninggal selama pelatihan setelah menghirup alkali. Terkadang, air memasuki tangki, mengubah larutan alkali menjadi gas yang mematikan. Mereka adalah Korban yang tidak pernah meledakkan bom. Banyak dari mereka yang menderita masalah pernapasan dan kerusakan otak.
Komentar
Posting Komentar